Senin, 07 Oktober 2013

absorbsi dan emisi radiasi

KATA PENGANTAR

Kaligrafi 05

Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaah Rabbil Aalamiin, dalam segala kearifan-Mu, hamba datang bersujud seraya mengucap rasa syukur yang dalam atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Mu, hingga pada akhirnya hamba mampu merampungkan laporan ini, demikian pula shalawat dan tazlim tidak lupa terkirimkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S. A. W. beserta para sahabat dan keluarganya.
Laporan lengkap ini merupakan syarat kelulusan dari praktikum biokimia. Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membimbing dan telah membantu dalam pelaksanaan praktikum, baik sebelum maupun setelah laporan-laporan sebelumnya.
Praktikan sadar sepenuhnya bahwa laporan lengkap ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyusunan laporan selanjutnya
Akhirnya, semoga laporan lengkap ini berisikan seluruh rangkaian kegiatan praktikum biokimia ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Makassar,    05  Juni 2013
                                               Penulis

Suhaela, dkk

PENDAHULUAN
Analisis instrumental berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat-menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain seperti pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, beda partisi dan absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang lain. Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern sehingga disebut juga dengan analisis modern.
Metode analisa kuantitatip didasarkan pada absorpsi radiasi oleh suatu unsure yang mengabsorpsi dan melibatkan pengukuran intensitas cahaya atau kekuatan radiasi. Kita sekarang mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi kekuatan radiasi dari cahaya yang dipancarkan melalui media absorpsi seperti, keadaan tisis, lingkungan spesies absorpsi dan lain-lain.
            Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di bandingkan spektrometri molekuler. Emisi atom adalah proses di mana atom yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya. Misalnya, garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan spektrum yang spesifik. Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di mana atom dalam keadaanenergi rendah menyerap radiasi dan kemudian tereksitasi.
Energi yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya interaksi antara satu elektron dalam atom dan vektor listrik dari radiasi elektromagnetik. Ketika menyerap radiasi, elektron mengalami transisi dari suatu keadaan energi tertentu ke keadaan energi lainnya. Misalnya dari orbital 2s ke orbital 2p. Pada kondisi ini, atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi (pada tingkat energi tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi terendah) dengan melepaskan foton pada energi yang sama.






ISI
A.    Interaksi radiasi dengan materi
Radiasi berinteraksi dengan spesies kimia, dan kita dapat memperoleh informasi mengenai spesies tersebut. Interaksi ini dapat berupa refleksi, refraksi dan difraksi. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence), emisi, dan penghamburan (scatting) tergantung pada sifat materi.
1.      Absorpsi : suatu berkas radiasi elektromagnetik, bila dilewatkan melalui sampel kimia, sebagian akan terabsorpsi. Energi elektromagnetik ditransfer ke atom atau molekul dalam sampel, berarti pertikel terpromosikan dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi yaitu tingkat tereksitasi. Absorpsi tergantung pada keadaan tisis, lingkungan spesies pengabsorpsi dan faktor-faktor lainnya.
Pada absorpsi atom, atomdieksitasikan ke tingkat yang lebih tinggi pada radiasi UV dan tampak menyebabkan transisi electron valensi dalam unsur.
2.      Emisi radiasi : radiasi elektromagnetik di hasilkan bila ion, atom atau molekul tereksitasi kembali ketingkat energy lebih rendah atau energi dasar. Eksitasi dapat dilakukan dengan nyala, bunga api atau loncatan listrik. Partikel teradiasi menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu, suatu spektrum garis.
3.      Pendar flour dan penda-fosfor, merupakan salah satu jenis proses emisi. Atom atau molekul tereksitasi dengan absorpsi radiasi elektromagnetik dan suatu emisi terjadi jika spesies tereksitasi kembali ke keadaan dasar. Pendar flour terjadi lebih cepat dari pada pendar-fosfor dan berakhir sekitar 10-5 detik atau kurang setelah eksitasi. Emisi pendar-fosfor terjadi lebih lama dari 10-5 detik dan dapat berlangsung beberapa menit atau bahkan berjam-jam setelah radiasi dihentikan.
4.      Penghamburan: seperti pada proses absorpsi emisi dan pemendaran maka penghamburan radiasi elektromagnetik tidak memerlukan. Penghamburan meliputi pengacakan arah berkas. Jika suatu berkas radiasi elektromagnetik tiba pada suatu partikel yang kecil, partikel mengalami gangguan baik akibat medan listrik maupun medan magnet yang berotasi selama radiasi. 
B.     Absorpsi dan emisi
Atom dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energi foton (hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan keadaan dasar (G).
Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap maupun secara langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar. Misalnya, absorpsi dapat terjadi secara bertahap dari G → E1 → E2 , tetapi dapat terjadi juga tanpa melalui tahapan tersebut G → E2.
Panjang gelombang yang diserap oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi, apabila energi transisi kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang berlawanan. Atom dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energi foton (hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan keadaan dasar (G).

Tabel Interaksi Radiasi

Panjang gelombang (λ) nm
3,3 X
Bil. Gelombang (cm-1)
3,3 X

Frekuensi
(Hz)

Energi
Ev 4,1 X

Radiasi
Spektroskopi
10-11
1010
1021
106

Sinar-ɣ
Sinar-x
ultraviolet
tampak
inframerah
Gel. mikro
radio

Emisi sinar- ɣ
Absorpsi/
Emisi sinar-x
Absorpsi
UV
Absorpsi/ emisi pendar fluor
Absorpsi IR/raman
Absorpsi gel. Mikro
ESR
10-9
108
1019
104
10-7
106
1017
102
10-5
104
1015
10
10-3
102
1013
10-2
10-1
10
1011
10-4
101
10-2
109
10-5
103
10-4
107
10-8


 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah di atas adalah  absorpsi merupakan suatu berkas radiasi elektromagnetik, bila dilewatkan melalui sampel kimia, sebagian akan terabsorpsi. Energi elektromagnetik ditransfer ke atom atau molekul dalam sampel, berarti pertikel terpromosikan dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi yaitu tingkat tereksitasi, sedangan emisi radiasi merupakan radiasi elektromagnetik di hasilkan bila ion, atom atau molekul tereksitasi kembali ketingkat energy lebih rendah atau energi dasar. Eksitasi dapat dilakukan dengan nyala, bunga api atau loncatan listrik. Partikel teradiasi menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu, suatu spektrum garis.


Daftar Pustaka

Khopkar, S.M., 2008, Konsep Dasar Kmia Analitik, Universitas Indonesia Press,   Jakarta.
Underwood, A.L., dan R.A. Day, JR., 2002,  Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi       Keenam, diterjemahkan oleh DR. Ir. Lis Sopyan, M.Eng., Erlangga, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar