KATA PENGANTAR

Assalamu
‘Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaah Rabbil
Aalamiin, dalam segala kearifan-Mu, hamba datang
bersujud seraya mengucap rasa syukur yang dalam atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Mu, hingga pada akhirnya hamba mampu merampungkan laporan ini, demikian
pula shalawat dan tazlim tidak lupa terkirimkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad S. A. W. beserta para sahabat dan keluarganya.
Laporan lengkap ini
merupakan syarat kelulusan dari praktikum biokimia. Terima kasih saya ucapkan
kepada semua pihak yang telah membimbing dan telah membantu dalam pelaksanaan
praktikum, baik sebelum maupun setelah laporan-laporan sebelumnya.
Praktikan sadar
sepenuhnya bahwa laporan lengkap ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyusunan
laporan selanjutnya
Akhirnya, semoga
laporan lengkap ini berisikan seluruh rangkaian kegiatan praktikum biokimia ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Makassar, 05 Juni 2013
Penulis
Suhaela,
dkk
PENDAHULUAN
Analisis instrumental berdasarkan sifat fisiko-kimia
zat untuk keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik
dengan zat-menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian
dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain
seperti pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, beda partisi dan
absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis
modern yang lain. Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang
modern sehingga disebut juga dengan analisis modern.
Metode analisa kuantitatip didasarkan pada absorpsi
radiasi oleh suatu unsure yang mengabsorpsi dan melibatkan pengukuran
intensitas cahaya atau kekuatan radiasi. Kita sekarang mempertimbangkan faktor
yang mempengaruhi kekuatan radiasi dari cahaya yang dipancarkan melalui media
absorpsi seperti, keadaan tisis, lingkungan spesies absorpsi dan lain-lain.
Absorpsi atom dan spektra emisi
memiliki pita yang sangat sempit di bandingkan spektrometri molekuler. Emisi
atom adalah proses di mana atom yang tereksitasi kehilangan energi yang
disebabkan oleh radiasi cahaya. Misalnya, garam-garam logam akan memberikan
warna di dalam nyala ketika energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang
kemudian memancarkan spektrum yang spesifik. Sedangkan absorpsi atom merupakan
proses di mana atom dalam keadaanenergi rendah menyerap radiasi dan kemudian
tereksitasi.
Energi
yang diabsorpsi oleh atom disebabkan oleh adanya interaksi antara satu elektron
dalam atom dan vektor listrik dari radiasi elektromagnetik. Ketika menyerap
radiasi, elektron mengalami transisi dari suatu keadaan energi tertentu ke
keadaan energi lainnya. Misalnya dari orbital 2s ke orbital 2p. Pada kondisi
ini, atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi (pada tingkat energi
tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi terendah) dengan
melepaskan foton pada energi yang sama.
ISI
A.
Interaksi
radiasi dengan materi
Radiasi
berinteraksi dengan spesies kimia, dan kita dapat memperoleh informasi mengenai
spesies tersebut. Interaksi ini dapat berupa refleksi, refraksi dan difraksi.
Cara interaksi dengan suatu sampel dapat dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence), emisi, dan penghamburan
(scatting) tergantung pada sifat
materi.
1. Absorpsi
: suatu berkas radiasi elektromagnetik, bila dilewatkan melalui sampel kimia,
sebagian akan terabsorpsi. Energi elektromagnetik ditransfer ke atom atau
molekul dalam sampel, berarti pertikel terpromosikan dari tingkat energi yang
lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi yaitu tingkat tereksitasi.
Absorpsi tergantung pada keadaan tisis, lingkungan spesies pengabsorpsi dan
faktor-faktor lainnya.
Pada
absorpsi atom, atomdieksitasikan ke tingkat yang lebih tinggi pada radiasi UV dan
tampak menyebabkan transisi electron valensi dalam unsur.
2. Emisi
radiasi : radiasi elektromagnetik di hasilkan bila ion, atom atau molekul
tereksitasi kembali ketingkat energy lebih rendah atau energi dasar. Eksitasi
dapat dilakukan dengan nyala, bunga api atau loncatan listrik. Partikel
teradiasi menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu, suatu
spektrum garis.
3. Pendar
flour dan penda-fosfor, merupakan salah satu jenis proses emisi. Atom atau
molekul tereksitasi dengan absorpsi radiasi elektromagnetik dan suatu emisi
terjadi jika spesies tereksitasi kembali ke keadaan dasar. Pendar flour terjadi
lebih cepat dari pada pendar-fosfor dan berakhir sekitar 10-5 detik
atau kurang setelah eksitasi. Emisi pendar-fosfor terjadi lebih lama dari 10-5
detik dan dapat berlangsung beberapa menit atau bahkan berjam-jam setelah
radiasi dihentikan.
4. Penghamburan:
seperti pada proses absorpsi emisi dan pemendaran maka penghamburan radiasi
elektromagnetik tidak memerlukan. Penghamburan meliputi pengacakan arah berkas.
Jika suatu berkas radiasi elektromagnetik tiba pada suatu partikel yang kecil,
partikel mengalami gangguan baik akibat medan listrik maupun medan magnet yang
berotasi selama radiasi.
B. Absorpsi dan emisi
Atom dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai
foton hanya jika energi foton (hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara
keadaan tereksitasi (E) dan keadaan dasar (G).
Absorpsi dan emisi dapat terjadi secara bertahap
maupun secara langsung melalui lompatan tingkatan energi yang besar. Misalnya,
absorpsi dapat terjadi secara bertahap dari G → E1 → E2 , tetapi dapat terjadi
juga tanpa melalui tahapan tersebut G → E2.
Panjang gelombang
yang diserap oleh atom dalam keadaan dasar akan sama dengan panjang gelombang
yang diemisikan oleh atom dalam keadaan tereksitasi, apabila energi transisi
kedua keadaan tersebut adalah sama tetapi dalam arah yang yang berlawanan. Atom
dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai foton hanya jika energi foton
(hν) tepat sama dengan perbedaan energi antara keadaan tereksitasi (E) dan
keadaan dasar (G).
Tabel
Interaksi Radiasi
Panjang
gelombang (λ) nm
3,3 X
|
Bil. Gelombang
(cm-1)
3,3 X
|
Frekuensi
(Hz)
|
Energi
Ev 4,1 X
|
Radiasi
|
Spektroskopi
|
10-11
|
1010
|
1021
|
106
|
Sinar-ɣ
Sinar-x
ultraviolet
tampak
inframerah
Gel.
mikro
radio
|
Emisi sinar- ɣ
Absorpsi/
Emisi sinar-x
Absorpsi
UV
Absorpsi/
emisi pendar fluor
Absorpsi
IR/raman
Absorpsi gel.
Mikro
ESR
|
10-9
|
108
|
1019
|
104
|
||
10-7
|
106
|
1017
|
102
|
||
10-5
|
104
|
1015
|
10
|
||
10-3
|
102
|
1013
|
10-2
|
||
10-1
|
10
|
1011
|
10-4
|
||
101
|
10-2
|
109
|
10-5
|
||
103
|
10-4
|
107
|
10-8
|
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah di atas adalah absorpsi merupakan suatu berkas radiasi
elektromagnetik, bila dilewatkan melalui sampel kimia, sebagian akan
terabsorpsi. Energi elektromagnetik ditransfer ke atom atau molekul dalam
sampel, berarti pertikel terpromosikan dari tingkat energi yang lebih rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi yaitu tingkat tereksitasi, sedangan emisi
radiasi merupakan radiasi elektromagnetik di hasilkan bila ion, atom atau
molekul tereksitasi kembali ketingkat energy lebih rendah atau energi dasar.
Eksitasi dapat dilakukan dengan nyala, bunga api atau loncatan listrik.
Partikel teradiasi menghasilkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu,
suatu spektrum garis.
Daftar Pustaka
Khopkar,
S.M., 2008, Konsep Dasar Kmia Analitik,
Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Underwood,
A.L., dan R.A. Day, JR., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Keenam, diterjemahkan oleh DR. Ir. Lis
Sopyan, M.Eng., Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar